EVOLUSI TEORI ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah mahluk social
yang cenderung
untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam
mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka
tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang
mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi. Dalam makalah ini telah
disimpulkan definisi secara umum tentang organisasi yaitu kelompok orang yang
secara bersama-sama ingin mencapai tujuan bersama. Sedikit kita melihat pada
teori organisasi modern bahwa dimana organisasi itu bukanlah suatu sitem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu system terbuka
yang harus, bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Dalam teori organisasi secara umum merupakan suatu aspek analisis oraganisasi yang
berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal.
Dengan tujuan teori sistem umum dalam organisasi ialah penciptaan suatu ilmu pengetahuan
organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses
umum seluruh system sebagai titik awal.
Toeri organisasi yang ada pada sekarang ini merupakan hasil
dari sebuah proses evolusi. Selama
beberapa dekade akademisi dan praktisi dari berbagai latar belakang telah
mengkaji organisasi – organisasi. Tema utama dari penilaian kembali ini adalah
bahwa organisasi-organisasi yang ada pada saat ini mencerminkan suatu pola
perkembangan yang kumulatif. Berbagai teori di perkenalkan, dievaluasi, dan diperbaiki dari waktu ke waktu.
Ada dua dimensi dasar didalam evolusi teori organisasi, dan
setiap dimensi mempunyai perspektif yang saling bertentangan. Dimensi pertama
merefleksikan bahwa organisasi itu adalah sistem.
Sebelum kurang lebih tahun 1960, teori organisasi cenderung didomonasi oleh
perspektif tertutup. Organisasi-organisasi dipandang berdiri sendiri dan tertutup
dari lingkungannya. Akan tetapi mulai sekitar tahun 1960, teori organisasi
secara jelas mulai menerima perspektif sistem terbuka. Analisis-analisis yang
sebelumnya hanya berfokus kepada karakteristik intern dari organisasi, kemudian
berubah menjadi pendekatan yang menekankan
pentingnya organisasi memperhatikan peristiwa dan proses yang terjadi di
lingkungan ekstern.
Dimensi yang kedua
berhubungan
dengan hasil-hasil akhir dari
struktur organisasi. Perspektif rasional menyatakan bahwa struktur organisasi
dinyatakan dirasakan sebagai alat untuk mencapai tujuan – tujuan khusus secara
efektif. Sebaliknya, perspektif sosial menekankan bahwa strujtur adalah hasil
utama dari kekuaatan-kekuatan yang saling bertentangan dari para pengikut
organisasi yang mencari kekuasaan dan kendali.
B.
Permasalahan
Permasalahan yang
dibahas dalam makalah yang berjudul evolusi teori organisasi ini adalah:
-
Apa defenisi-defenisi tentang teori organisasi.
-
Bagaimana ciri-ciri organisasi.
-
Menjelaskan macam-macam teori organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Ilmu pengetahuan terdiri atas
seperangkat teori dalam bidang tertentu. Teori berfungsi untuk membaca
kenyataan empiris. Fakta empiris yang sama dapat diceritakan oleh
beberapa orang dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kacamata teori yang
digunakan. Tanpa teori, buta tentang peristiwa empiris, sebaliknya tanpa
berhadapan dengan peristiwa-peristiwa empiris, suatu teori lumpuh.
Ciri-ciri teori:
- Terdiri atas seperangkat proposisi (proposisi=pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih) yang saling berkaitan;
- Masing-masing proposisi atau defenisi atau konsef saling menerangkan (sehingga diperoleh gambaran yang bulat dan utuh tentang suatu peristiwa);
- Beberapa diantaranya dapat diuji secara empiris (metodologi penelitian).
Fungsi teori:
- Eksplanatif (menjelaskan)-bersifat positif; ditentukan oleh: a) kesederhanaan strukturnya, b) kecermatan penjelasannya, c) relevansinya terhadap fenomena sosial yang berbeda-beda.
- Prediktif (peramalan/prakiraan)-bersifat probabilities; diterapkan dalam tiga jenis situasi: a) waktu yang akan datang, b) tempat yang berbeda, c) kelompok sosial yang lebih besar.
- Kontrol (mengendalikan)
Beberapa definisi tentang
Organisasi:
Menurut
ERNEST DALE:
Organisasi
adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah
perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu
system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Menurut
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub
system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system
manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang
berorenteasi pada tujuan.
Definisi
UMUM:
“Kelompok orang yang
secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”
CIRI-CIRI ORGANISASI:
§
Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan
berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
§
Dikembangkan untuk mencapai tujuan
§
Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
§
Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif
dapat diidentifikasi.
Teori organisasi Muncul pada abad 19
dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di
Amerika Serikat. Teori
organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan
bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang
bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi,
pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan
masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
Masalah adalah segala sesuatu
yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang
memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Dus masalah organisasi
adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Ada banyak masalah yang dihadapi
organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul
berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.
1.
TEORI
ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa
disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang
mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini
organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi
serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas.
Dalam teori ini
organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai
spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada
dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin
karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap
saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan
struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Teori Organisasi
klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsure pokok
yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.
Kelompok orang
c.
Kerjasama
d.
Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut
penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan)
Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang
dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a.
Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.
Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical
dan horizontal)
c.
Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.
Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan
bawahan).
Teori Klasik
berkembang dalam 3 Aliran:
¨
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
¨
ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro
sebuah organisasi.
¨
MANAJEMEN ILMIAH
Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah
organisasi.
Semua teori diatas
dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah
negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX
WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The
Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI
berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan
adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan
secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin
dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
©
Pembagian kerja
©
Hirarki wewenang
©
Program rasional
©
Sistem Prosedur
©
Sistem Aturan hak kewajiban
©
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh
Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa
dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang
industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration
industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru
dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol
yang menjadi dasar teori administrasi:
ª
Pembagian kerja
ª
Wewenang & tanggung jawab
ª
Disiplin
ª
Kesatuan perintah
ª
Kesatuan pengarahan
ª
Mendahulukan kepentingan umum
ª
Balas jasa
ª
Sentralisasi
ª
Rantai Skalar
ª
Aturan
ª
Keadilan
ª
Kelanggengan personalia
ª
Inisiatif
ª
Semangat korps
Fayol membagi
kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
§
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
§
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
§
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
§
Kegiatan Keamanan
§
Kegiatan Akuntansi
§
Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian
c.
Pemberian perintah
d.
Pengkoordinasian
e.
Pengawasan
JAMES D. MOONEY &
ALLEN REILLY :1931)
Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah
“koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga
prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a.
Prinsip Koordinasi
b.
Prinsip Skalar & Hirarkis
c.
Prinsip Fungsional
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun
1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR).
Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah
pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat
mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR
menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku
“Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang
sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka
F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah
Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a.
Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas
dasar ilmu pengetahuan.
b.
Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c.
Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan
pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d.
Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk
mencapai manfaat manajemen ilmiah
Para
teoritikus tipe 1 dikenal juga sebagai aliran klasik, mengembangkan prinsip
atau model universal yang dapat digunakan pada semua keadaan.
- Frederick taylor dan scientific manajemen
Frederic
mengusulkan empat prinsip scientific management yang menurutnya akan
menghasilkan kenaikan yang berarti dalam produktifitas : (1) penggantian metode
kira-kira untuk menentukan setiap elemen daari pekerjaan seorang pekerja yang
ditentukan secara ilmiah. (2) seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah; (3)
kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang
sesuai dengan tujuan ilmiah; dan (4) pembagian yang lebih merata diantara para
manajer dan para pekerja. Jika ditinjau kembali, kita mengakui bahwa taylor
menawarkan fokus yang terbatas mengenai organisasi.
- Henry fayol dan prinsip organisasi
Fayol
mencoba menggambarkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua
manajer dari semua tingkatan organisasi dan menjelaskan fungsi-fungsi yang
harus dilakukan oleh semua manajer.
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang
menurutnya dapat digunakan secara universal :
a.
Pembagian
kerja prinsip ini sama
dengan “pembagian kerja” adam smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan
caara membuat para pekerja lebih efisien.
b.
Wewenang
manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang memberikan
hak ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring tanggung jawab, jika
wewenang digunakan, timbuulah tanggung jawab.
c.
Disiplin,
para pegawai harus menghormati dan menghargai peraturan yang
mengatur organisasi. Displin yang baik merupakan hasil kepemimpinan yang
efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja
tentang pengaturan organosasi serta penerapan hukum yang adil bagi yang
menyimpang dari peraturan tersebut.
d.
Kesatuan
komando, pegawai seharusnya menerima perintah
hanya darai seorang atasan.
e.
Kesatuan
arah, setiap kelompok aktifitas organisasi yang mempunyai tujuan
yang sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah
rencana.
f.
Mendahulukan
kepentingan umum diatas kepentingan individu, kepentingan
seorang pegawai atau seorang kelompok, pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi keseluruhan.
g.
Remunerasi,
bekerja sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
h.
Sentralisasi,
ini merujuk kepada sejauhmana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengembalian keputusan itu disentralisasi (pada manajemen)
atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah masalah proporsi yang tepat.
i.
Rantai
skalar, garis wewenang dari manajemen puncak sampai
ketingkat paling rendah merupakan rantai skalar
komunitas yang mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti
rantai tersebut malah tercipta komunitas silang dapat diijinkan bila disetujui
semua pihak.
j.
Tata
tertib, orang dan bahan harus ditempatkan pada
tempat dan waktu yang tepat.
k.
Keadilan,
manajer harus selalu
baik dan jujur kepada bawahan.
l.
Stabilitas
masa pekerja para pegawai, perputaran (turn over) pegawai
yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan
personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus
selalu ada pengganti
m.
Inisiatif,
pegawai yang diijinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana harus
berusaha keras.
n. Esprit de corps,
mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan dalam
organisasi.
- Max weber dan birokrasi
Kontribusi
utama yang ketiga yang dibuat oleh para teoritikus tipe 1 adalah struktur
organisasi “ tipe ideal “. Weber mengembangkan sebuah model struktural yang ia
katakan sebagai alat yang paling efisien bagi organisasi-organisasi tujuannya.
Ia menyebut struktural ideal ini sebagai birokrasi . struktur tersebut
dicirikan dengan adanya pembagian kerja, sebuah hirarki wewenang yang jelas,
prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak
didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal).
- Ralph C. Davis dan perencanaan rasional
Davis mengatakan
bahwa tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan ekonomis. Tidak ada
perusahaan yang hidup jika tidak dapat memberikan niai ekonomis. Nilai ekonomis
ini dikembangkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh para anggota nya untuk
menciptakan produk atau jasa organisasi.
2.
TEORI
NEOKLASIK
Aliran yang
berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan
manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori
merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik
pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and
Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara
manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan
adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan
adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori
neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne
tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh
Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang
riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan
insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting
peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian
kerja Neoklasik memandang perlunya:
a.
Partisipasi
b.
Perluasan kerja
c.
Manajemen bottom_up
Tema
utama diantara para teoritikus tipe 2 adalah pengakuan mengenai sifat sosial
dan organisasi. Teoritikus – teoritikus tersebut, yang sering kali disebut
sebagai yang membentuk aliran hubungan antara manusia (human relation school).
1. Elton Mayo dan kajian hawthorne
Pada
umumnya para ahli manajemen sepakat bahwa
kajian hawthrone memberi dampak dramatis pada arah manajemen dan teori
organisasi. Kajian itu mengantarkan kita ke jaman humanisme organisasi, para
manajer selalu memperimbangkan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai,
dan hubungan para pegawai dan hubungan antara manajemen dan pegawai.
2. Chester
Bernand dan sistem kerja sama
Mempersatukan
pandangan taylor, fayol, dan weber sebagai hasil kajian hawthorne membawa kita
kepada kesimpulan bahwa organisasi meruppakan sistem kerjasama. Organisasi
terdiri dari tugas-tugas yang harus dipertahankan pada suatu tingkat
keseimbangan.
3.
Douglas McGregor dan teori X- teori Y
Teori
X ada empat asumsi yang dianut oleh para manajer :
a. Para
pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan jika munkin, berusaha
menghindarinya.
b. Kaarena
pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan – tujuan yang akan diinginkan.
c. Para
pegawai akan mengelakan tanggungjawab dan dan mencari pengarahan yang formal
sepanjang hal itu munkin.
d. Kebanyakan
pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain berhubungan dengan pekerjaan
dan hanya akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Kebalikan
dari pandangan yang negative terhadap manusia McGregor menempatkan asumsi lain
yang disebut teori Y.
a. Para
pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya
istirahat atau bermain.
b. Manusia
akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa
terikat kepada tujuan-tujuan.
c. Rata-rata
orang dapat belajar untuk menerima, dan juga mencari tanggung jawab.
d. Kreativitas
yaitu, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik tersebar luas pada
seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak yang menduduki fungsi
manajerial.
4. Warren
Bennis dan Birokrasi
Bennis
mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisasi,
kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan
struktur yang desentralisasi dan demokratis yang diorganisasi disekitar
kelompok yang fleksibel. Pengaruh didasakan atas kekuasaan mulai diganti dengan
pengaruh yang berasalkan dari keahlian. Webber yang beragumentasi bahwa
birokrasi adalah organisasi yang ideal maka Warren Bennis menyatakan yang
sebaliknya-kondisi saat ini menunjukkan bahwa bentuk organisasi ideal yang
fleksibel.
3.
TEORI MODERN
Teori ini muncul pada
tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan
neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau
“Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori
Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu
kesatuan yang saling bergantung dan
tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang
berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
- Herbert Simon dan Serangan Prinsip-Prinsip
Herbert
menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal
dan terlalu disederhanakan. Bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya
dapat diterapkan prinsip-prinsip yang simplistik-baik dalam keragaman mekanistik
maupun humanistik.
- Perspektif Lingkungan dari Katz dan Kahn
Dalam
bukunya, The Social Psychology of Organizations, mereka memberikan deskripsi
yang meyakinkan tentang keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk
menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan
perlunya menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika mereka ingin
bertahan hidup.
- Kasus Teknologi
James
Thompson, telah memberi alasan yang kuat mengenai pentingya teknologi di dalam
menentukan struktur yang sesuai bagi sebuah organisasi. Seperti halnya di
lingkungan tidak ada diskusi pada masa kini mengenai organisasi yang dapat
dikatakan lengkap tanpa memperhitungkan teknologi dan kebutuhan bagi para
manajer untuk memadukan struktur dan teknologi.
- Kelompok Aston dan Besaran Organisasi
Selain
para pendukung lingkungan dan teknologi, para teoritikus tipe 3 mencakup mereka
yang mendukung besaran (size) organisasi sebagai sebuah faktor penting yang
mempengaruhi struktur.
Batas
Kognitif Rasionalitas March dan Simon
Mereka
beragumentasi bahwa mayoritas pengambilan keputusan memilih alternatif yang
memuaskan alternatif yang cukup baik. Hanya pada kasus-kasus yang luar biasa
mereka akan mencari dan meyeleksi alternatif yang optimal.
Organisasi
Pfeffer Sebagai Arena Politik
Berdasarkan
karya Simon dan March, Pfeffer manciptakan teori organisasi yang mencakup
koalisi kekuasaan, konflik inherren atas tujuan, serta keputusan desain
organisasi yang mendukung kepentinga pribadi dari mereka yang berkuasa.
Komentar
Posting Komentar