INI TENTANG SEBUAH POTONGAN


Mungkin sebelum kau kaji tulisan ini, pasti kau kira akan bercerita tentang potongan kue ulang tahun yang lembut.
Rasa lembut ketika tersentuh bibir yang memuja sebuah sakral hari jadi.Atau kau akan berpikir tentang potongan  bistik renyah dalam kuluman malu seekor kucing.
Atau kau akan imajinasikan potongan  untuk sebuah patahan bosan di sisi kamar.
Ataupun kau akan berharap aku akan menyanyikan sepotong sajak  dlm dekap
Burung malam.
Bukan ................Bukan  itu wahai ....pemilik debar dada.
Padamu........akan kutunjukkan potongan  rasa bimbang yang telah kutempatkan di  tapak tanganku.
Kutengadahkan tanganku berharap siapapun melihat dan berkomentar tentangnya.
Aku ingin langit berkata
Aku berharap angin akan berpaling
Aku berharap pula mentari berkata ”itu potongan paling buruk yang pernah kulihat ”
Biarkan semua yang menatapnya membuang ludah jijiknya.
Padamu......aku akan tunjukkan potongan paling tak kumengerti menafsirkannya.
Hoooooooooooooo........potongan yang entah dari mana nadiku membawanya.
Dalam potongan itu,kulihat warna bosannku,disanapun ada guratan sisa perjuangan dari kesetiaan dan ada ujung yang berbentuk, menekuk kasar menemani panjangnya sebuah perjalanan .
            P o t o n g a n......
Memang hanya potongan, jangan tanya dimana patahannya,sebab akupun telah menemukannya seperti ini.
Potongan yang tiba-tiba menyekat dadaku antara nyata dan fantasi.Tapi potongan itu bukan kau, sebab bagiku tak kuizinkan kau tuk jadi potongan.Tapi itupun bukan aku, sebab aku tak berharap menjadi potongan untukmu.
Ahhhhhhhhhhhhhhhh.......... Akupun binggung jika kau tanya mengapa sekarang potongan itu di tapak tanganku, Apa untuk memamerkannya?
Tidak................... dan  skali lagi tidak.
Aku dan potongan itu bukan apa-apa, tapi bukan  berarti tak ada apa-apa.inilah yang akan kupertanyakan padamu atau pada diriku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer